Call of Duty: WWII

Review Call of Duty: WWII di 2025 – Campaign Masih Gahar, Multiplayer Tinggal Kenangan

Campaign Perang Dunia II yang sinematik dan padat aksi, tapi sisa konten onlinenya di 2025 tinggal nama.

18 Tampilan
7 Min Baca
Call of Duty: WWII
7.3 Campaign kuat, multiplayer mati
Review Overview

Di tahun 2025, aku akhirnya menamatkan dan bisa review Call of Duty: WWII di PC lewat Game Pass. Walau game ini rilis 2017 lalu, aku baru bisa merasakannya sekarang: dari campaign yang dramatis, sampai mencoba multiplayer dan mode Nazi Zombies. Pertanyaannya, apakah game ini masih relevan dimainkan delapan tahun kemudian? Artikel ini akan membahas pengalaman mainku, lengkap dengan catatan soal campaign, audio, grafis, hingga keadaan multiplayer di 2025.

Review Call of Duty: WWII Versi Narasi

Review ini juga tersedia dalam bentuk video narasi yang saya bacakan. Di video tersebut, kamu bisa menonton versi singkat dari ulasan ini. Silakan klik di sini untuk menuju channel gaming saya, atau langsung tonton melalui pemutar di bawah.

Review Call of Duty: WWII di 2025 — Campaign Oke, Online Mati?

Gameplay Call of Duty: WWII

Playlist: CALL OF DUTY: WWII

Campaign: Perang Dunia II dengan Rasa Hollywood

Aku menyelesaikan campaign ini dalam waktu sekitar 5 jam di tingkat kesulitan Recruit. Menurut internet, campaign bisa memakan waktu 7 jam, tapi tentu saja itu tergantung gaya main dan kemampuan pemain. Yang jelas, campaign ini punya pacing yang rapat. Hampir semua misi penuh aksi, kecuali bagian tertentu seperti misi penyamaran yang terasa lebih lambat.

Misi yang Berkesan

Dua misi yang paling menempel buatku adalah Death Factory dan Hill 493. Kedua misi ini benar-benar memperlihatkan sisi brutal perang, bagaimana medan bisa tiba-tiba jadi mengerikan. Walau campaign ini jelas bernuansa Hollywood generik, momen-momen tersebut cukup memberi dampak emosional.

Gameplay Campaign

Semua variasi gameplay—baik bagian stealth, kendaraan, maupun escort—aku anggap seru. Memang, stealth section terasa sedikit kurang solid, tapi tetap memberi variasi yang menyenangkan.

AI musuh dan kawan terasa standar. Mereka tidak buruk, tapi rekan tim tidak terlalu membantu, lebih berfungsi untuk membangun suasana perang yang intens. Untungnya, shooting feel sangat memuaskan. Setiap tembakan terasa berat dan feedback-nya jelas. Varian senjata, dari SMG, AR, LMG, shotgun, hingga marksman rifle, semuanya berguna meski perbedaan antar jenis terasa lebih ke damage dan jumlah musuh yang bisa ditangani.

Cerita dan Karakter

Kalau bicara soal cerita, aku merasa ini drama perang yang generik ala Hollywood. Karakter ada, emosi ada, tapi tidak sampai meninggalkan kesan mendalam. Soal akurasi sejarah, jelas lebih ke arah dramatisasi untuk hiburan ketimbang representasi autentik Perang Dunia II.

Audio & Musik

Di sisi audio, sound design adalah highlight. Suara tembakan, ledakan, dan ambience perang benar-benar nendang, dengan arah suara yang jelas. Sayangnya, OST terasa generik, sekadar pengisi latar tanpa melodi memorable. Sebaliknya, voice acting tampil kuat dan meyakinkan, membantu menghadirkan suasana perang yang intens.

Visual & Performa

Meski sudah berumur delapan tahun, grafiknya masih oke dan epik. Lighting, detail material, dan animasi masih enak dilihat di 2025. Aku main di preset rata kanan (Ultra) dan performanya mulus tanpa stutter atau crash. Opsi grafis cukup fleksibel, dan aku tidak menemukan bug berarti di campaign. Dari segi presentasi, Call of Duty: WWII tetap pantas disebut sebagai game yang bagus.

Multiplayer di 2025: Realita Pahit

Di sisi multiplayer, pengalaman tahun 2025 ini mengecewakan. Saat aku mencoba mencari match, aku menunggu sekitar satu menit dan hasilnya nihil—tidak ada pemain sama sekali. Dengan kata lain, multiplayer sudah mati total.

Aku tidak bisa menilai ping, balancing, map design, atau SBMM karena memang tidak ada yang bisa dimasuki. Jadi buat pemain yang berharap menemukan pengalaman multiplayer Call of Duty klasik di sini, jawabannya jelas: tidak ada lagi. Mode kompetitif dan progression multiplayer praktis hanya tersisa di catatan sejarah.

Nazi Zombies: Atmosfer Ada, Tapi Sepi

Mode Call of Duty: WWII Nazi Zombies awalnya cukup menjanjikan. Atmosfernya seram, meskipun buat gamer horor sejati ini terasa agak arcade. Aku sempat menjajal prolog saja, karena sekali lagi: tidak ada pemain lain di matchmaking. Untuk solo, wave awal cukup jelas dan bisa dipahami, tapi progres seperti senjata spesial, perk, dan Pack-a-Punch tidak sempat kurasakan penuh.

Artinya, mode ini hanya bisa dinikmati jika kamu punya teman main bareng atau memang senang main solo. Kalau mengandalkan matchmaking publik di 2025, jawabannya lagi-lagi: tidak ada.

Harga & Nilai di 2025

Harga resmi Call of Duty: WWII di platform digital saat ini masih Rp 891.000 untuk versi standar. Aku sendiri bermain lewat Game Pass, jadi tidak mengeluarkan biaya langsung. Tapi kalau ditanya soal harga pantas di 2025, menurutku Rp 100.000 adalah nilai wajar, dan kalau ada diskon di bawah Rp 60.000, baru layak diambil.

Membeli game ini dengan harga penuh hanya untuk campaign jelas tidak sebanding, apalagi multiplayer dan Zombies sudah sepi.

Rekomendasi: Untuk Siapa?

Di 2025, aku hanya bisa merekomendasikan Call of Duty: WWII untuk:

  • Fans berat Call of Duty yang ingin menamatkan semua seri.
  • Pemain yang suka campaign perang singkat dengan nuansa Hollywood.
  • Fans Nazi Zombies yang rela main solo atau bareng teman privat.

Namun, ada catatan keras: kalau tujuanmu multiplayer, jangan harap apa-apa. Game ini sudah sepi dan hanya menyisakan campaign serta Nazi Zombies solo.

Kesimpulan

Review Call of Duty: WWII di 2025 menunjukkan bahwa game ini masih punya campaign solid, visual epik, dan audio yang kuat. Sayangnya, multiplayer dan Nazi Zombies praktis sudah mati. Dengan harga resmi yang tidak masuk akal, aku hanya bisa bilang: mainkan kalau kamu punya akses lewat Game Pass atau diskon besar.

Untuk nostalgia campaign perang sinematik, Call of Duty: WWII masih layak. Tapi untuk pengalaman penuh Call of Duty—multiplayer ramai, progression hidup—game ini sudah jadi masa lalu.

Call of Duty: WWII
Review Overview
Campaign kuat, multiplayer mati 7.3
Gameplay Campaign 8
Gameplay Multiplayer 1
Cerita 9
Audio 9
Musik 6
Visual 8
Performa 10
Bagikan Artikel Ini
Tidak ada komentar