Review Assassin's Creed Unity

Review Assassin’s Creed Unity: Paris Indah, Parkour Bermasalah

Paris Revolusi Prancis yang megah, tapi parkour dan bug siap menguji kesabaranmu.

27 Tampilan
10 Min Baca
Assassin's Creed Unity Cover
Review Assassin's Creed Unity
7.4 Paris megah, parkour dan bug bikin frustrasi
Review Overview

Sekarang aku akan review Assassin’s Creed Unity adalah game yang dirilis pada November 2014, membawa pemain ke tengah Revolusi Prancis dengan visual memukau dan cerita yang menarik. Namun, di balik keindahannya, game ini dihantui oleh masalah teknis dan gameplay yang kurang memuaskan. Apakah game ini layak dimainkan? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Review Assassin’s Creed Unity Versi Narasi Video

Jika kamu ingin menonton versi video dari narasinya, kamu bisa melihatnya di bawah ini atau melalui tautan berikut.

Review Assassin’s Creed Unity: Masih Ada Bug?

Gameplay Assassin’s Creed Unity

Playlist: Assassin's Creed Series

Informasi Dasar & Pengenalan

Assassin’s Creed Unity adalah game aksi dengan elemen stealth, parkour, dan RPG yang berlatar dalam dunia terbuka. Game ini tersedia untuk platform PC, PlayStation 4, dan Xbox One.

Latar belakang sejarah yang diangkat adalah Revolusi Prancis, dengan kota Paris sebagai latar utama. Pemain berperan sebagai Arno, seorang Assassin yang bertekad membalas kematian ayah kandung dan ayah angkatnya.

Gameplay: Parkur Buruk, Tapi Stealth Menantang

Gameplay Assassin’s Creed Unity menggabungkan elemen parkour, stealth, dan pertarungan senjata. Sayangnya, sistem parkour dalam game ini terasa sangat mengecewakan. Karakter kerap bergerak ke arah yang tidak diinginkan, terasa lamban, dan sering kali gagal naik ke jalur parkour yang sebenarnya tampak dapat diakses. Hal ini membuat banyak misi terasa frustratif, terutama ketika pemain harus melarikan diri atau menyusup tanpa ketahuan.

Di sisi lain, aspek stealth menawarkan tantangan yang cukup memuaskan. Pemain dapat memanfaatkan berbagai peralatan Assassin seperti pistol, bom asap, dan senjata tersembunyi untuk menyelesaikan misi secara senyap. Namun, sistem cover (bersembunyi) sering kali tidak responsif atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga misi stealth menjadi lebih sulit dari yang seharusnya.

Pertarungan jarak dekat dengan senjata seperti pedang juga cukup menarik, tetapi tingkat kesulitannya tinggi karena musuh dapat memanggil bala bantuan dengan cepat. Selain itu, kehadiran penembak jitu menjadi ancaman serius yang membuat pertarungan terbuka jauh lebih menantang.

Review Assassin’s Creed Unity – Gambar 1
Review Assassin’s Creed Unity – Gambar 1

Visual & Desain: Kota Paris yang Hidup

Untuk ukuran game yang dirilis pada 2014, kualitas grafis Assassin’s Creed Unity tergolong sangat mengesankan. Kota Paris ditampilkan dengan detail yang luar biasa, dipenuhi NPC yang memenuhi jalanan serta lingkungan yang terasa hidup dan dinamis. Namun, setelah beberapa jam bermain, kamu mungkin mulai menyadari bahwa gerak-gerik NPC terasa repetitif dan kurang bervariasi.Desain karakter, termasuk para NPC, sangat mendukung atmosfer era Revolusi Prancis. Arno dan tokoh-tokoh lainnya tampak cukup detail dan menarik, meskipun beberapa animasi wajah masih terlihat kaku dan kurang ekspresif.

Narasi & Karakter: Cerita Menarik, Tapi Ending Dipaksakan

Review Assassin’s Creed Unity – Gambar 2
Review Assassin’s Creed Unity – Gambar 2

Cerita Assassin’s Creed Unity berpusat pada Arno, seorang Assassin yang didorong oleh keinginan untuk membalas kematian ayah kandung dan ayah angkatnya. Alur kisahnya dipenuhi intrik politik, pengkhianatan, serta romansa tragis dengan Elise, kekasih sekaligus sahabat masa kecilnya.

Pengembangan karakter Arno dan Elise sebenarnya cukup solid; hubungan mereka terasa meyakinkan dan konflik batin yang mereka alami dibangun dengan baik sepanjang permainan. Namun, bagian akhir cerita terasa dipaksakan dan kurang logis.

[Spoiler]
Di klimaks pertarungan, Arno jika diperhatikan memiliki cukup kemampuan sebagai seorang Assassin untuk mengalahkan Germain, bos utama. Namun alih-alih memanfaatkannya, ia hanya berlari mendekat ke arah Germain yang sedang bertarung dengan Elise. Keputusan yang tampak tidak masuk akal ini berujung pada tewasnya Elise, sehingga ending terkesan dibuat-buat semata-mata untuk memaksakan momen dramatis, bukan muncul secara alami dari perkembangan cerita.

Durasi & Nilai Ulang Main

  • Cerita Utama: 12–17 jam.
  • Misi Sampingan & Eksplorasi: 80–100 jam.
  • DLC: Dead Kings menambah konten tambahan.

Nilai ulang main game ini tetap ada, terutama jika kamu tertarik menjajal mode co-op atau menuntaskan seluruh misi sampingan. Namun, berbagai kendala teknis serta desain parkur yang kurang nyaman berpotensi mengurangi keinginan untuk memainkannya kembali.

Performa Teknis: Banyak Bug, Tapi Tanpa Frame Drop

Assassin’s Creed Unity sempat terkenal karena banyaknya bug saat pertama kali dirilis. Masalah seperti sistem parkour yang tidak responsif, jalur pergerakan NPC yang kacau, hingga kemunculan NPC secara tiba-tiba sering kali mengganggu pengalaman bermain. Meski demikian, performa game ini tergolong stabil: tidak terjadi penurunan frame rate yang berarti, bahkan ketika pemain berada di area yang sangat ramai.

Audio & Sulih Suara: Atmosfer yang Mendukung

Soundtrack Assassin’s Creed Unity begitu memukau, dengan komposisi orkestra yang berhasil membangun suasana dramatis sekaligus epik. Detail efek suara—mulai dari derap langkah kaki, riuh kerumunan, hingga dentuman meriam—terasa sangat halus dan realistis, sehingga semakin memperkuat rasa imersif di dalam dunia permainan.

Kualitas sulih suara berbahasa Inggris tergolong baik, meskipun beberapa dialog terdengar agak datar dan kurang berenergi. Sebaliknya, pilihan dubbing berbahasa Prancis (jika diaktifkan) menawarkan pengalaman yang jauh lebih autentik dan selaras dengan latar tempat serta periode sejarah yang diusung game ini.

Target Audiens & Rekomendasi

Game ini sangat cocok bagi pemain yang menyukai cerita yang kuat, dunia terbuka yang luas, serta tantangan stealth yang menuntut ketelitian. Namun, bagi pemain yang kurang sabar menghadapi bug dan berbagai masalah teknis, game ini mungkin bukan pilihan yang tepat.

Kelebihan vs Kekurangan

Assassin’s Creed Unity memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya tetap layak untuk dimainkan. Pertama, alur ceritanya yang sarat intrik mampu membangun keterlibatan emosional pemain dari awal hingga akhir. Kedua, kualitas visualnya sangat memukau: representasi kota Paris terasa hidup, dengan detail lingkungan yang kaya dan atmosferik. Ketiga, elemen stealth dalam gameplay terasa menantang sekaligus memuaskan, meskipun sistem cover kerap tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Meski demikian, Unity juga dibebani beberapa kekurangan yang cukup mengganggu. Sistem parkour yang tidak responsif dan rentan bug sering kali membuat misi terasa menjengkelkan. Tingkat kewaspadaan musuh yang terlalu tinggi juga menjadikan gameplay stealth lebih sulit dari yang diperlukan. Di luar aspek teknis, akhir cerita yang terkesan dipaksakan dan kurang memuaskan meninggalkan kesan pahit setelah perjalanan panjang yang telah ditempuh pemain.

FAQ (Pertanyaan Umum)

Apakah Assassin’s Creed Unity memiliki mode co-op?

Ya, game ini memiliki mode co-op untuk 2–4 pemain.

Apakah bug masih ada di versi terbaru?

Beberapa bug masih ada, terutama terkait parkur dan NPC.

Apakah game ini cocok untuk pemain baru?

Ya, tetapi pemain baru mungkin perlu waktu untuk membiasakan diri dengan sistem parkur yang buruk.

Kesimpulan

Assassin’s Creed Unity adalah game yang menawarkan pengalaman bermain ambisius dengan cerita menarik, visual memukau, dan gameplay stealth yang menantang. Game ini berhasil menghidupkan era Revolusi Prancis melalui representasi kota Paris yang detail dan penuh kehidupan. Setiap sudut kota dirancang dengan cermat, mulai dari kerumunan NPC hingga arsitektur bangunan ikonik, sehingga menciptakan atmosfer yang terasa imersif. Cerita yang berfokus pada Arno dan perjalanannya membalas dendam dipenuhi intrik, pengkhianatan, dan romansa tragis yang mampu melibatkan pemain secara emosional.

Namun, di balik semua kelebihannya, Assassin’s Creed Unity dibayang-bayangi oleh beragam masalah teknis yang cukup mengganggu. Sistem parkour yang kurang responsif sering kali membuat karakter bergerak ke arah yang tidak diinginkan, terasa lambat, atau bahkan gagal naik ke area yang seharusnya dapat diakses. Kondisi ini membuat banyak misi menjadi frustasi, terutama ketika pemain harus melarikan diri atau menyusup tanpa ketahuan. Di samping itu, berbagai bug seperti pergerakan NPC yang tidak wajar atau kemunculan NPC secara tiba-tiba turut merusak konsistensi pengalaman bermain.

Ending cerita juga menjadi salah satu titik terlemah. Meskipun narasi secara keseluruhan cukup solid dan menarik, akhir yang terasa dipaksakan dan kurang masuk akal meninggalkan kesan antiklimaks. [Spoiler] Arno seharusnya dapat memanfaatkan kemampuan Assassin-nya untuk mengalahkan Germain. Namun, alih-alih memanfaatkan keunggulannya, ia hanya berlari mendekati Germain yang sedang bertarung dengan Elise, dan keputusan itu berujung pada kematian Elise.

Secara keseluruhan, Assassin’s Creed Unity tetap merupakan game yang layak dicoba, terutama bagi penggemar seri Assassin’s Creed Unity atau pemain yang menggemari setting sejarah. Sayangnya, berbagai masalah teknis dan sistem parkour yang tidak konsisten membuat game ini gagal mencapai potensi terbaiknya. Jika kamu mampu menoleransi kekurangan tersebut, Assassin’s Creed Unity masih mampu menawarkan pengalaman bermain yang memuaskan.

Review Assassin's Creed Unity
Review Overview
Paris megah, parkour dan bug bikin frustrasi 7.4
Gameplay 3
Visual 9
Cerita 7.5
Audio 8
Performa 9
Karakter 8
Bagikan Artikel Ini
Tidak ada komentar