Grup idol lokal Nextanative merilis single terbaru berjudul “Untuk Kita (ft. Rina-Hime)”, sebuah lagu pop punk berdurasi 4 menit 08 detik yang memotret rasa patah hati ketika ketulusan tidak dihargai. Di bawah arahan produser Joanelune, Nextanative mengeksplorasi sisi emosional yang lebih tajam tanpa meninggalkan ciri khas mereka sebagai grup idol dengan energi panggung yang kuat.
Single ini menjadi salah satu rilis kunci Nextanative pada akhir 2025 dan memperlihatkan kemampuan grup untuk bergerak luwes antara warna pop yang ringan dan nuansa rock yang lebih keras. Melalui “Untuk Kita (ft. Rina-Hime)”, mereka menyasar pendengar yang akrab dengan konflik batin dalam hubungan yang tidak seimbang, sekaligus menawarkan pelampiasan emosional lewat musik yang menghentak.
Pop Punk sebagai Wadah Cerita Patah Hati
“Untuk Kita (ft. Rina-Hime)” menggabungkan riff gitar yang tegas, ketukan drum yang dinamis, dan orkestrasi vokal yang padat. Struktur lagunya dibangun dengan pola verse–pre-chorus–chorus yang progresif, membuat pendengar mudah terbawa arus emosi dari bait ke bait.
Secara tematik, lagu ini bercerita tentang seseorang yang terus berkorban dalam hubungan yang tidak jelas arahnya. Ia mempertanyakan apakah selama ini hanya dianggap permainan, namun tetap memilih bertahan sampai orang yang dicintainya menyadari keberadaannya. Ketegangan antara logika dan perasaan tersebut dikemas dalam lirik yang lugas dan ritme yang cepat, khas pop punk.
Penempatan bagian pre-chorus dan chorus dirancang sebagai titik pelampiasan, ketika pertanyaan dan keraguan yang selama ini dipendam akhirnya diucapkan secara lantang. Di bagian-bagian kunci ini, Nextanative dan Rina-Hime memadukan vokal mereka untuk menekankan rasa ragu, sakit, sekaligus tekad untuk tetap berdiri meski keadaan tidak berpihak.

Kolaborasi Nextanative dan Rina-Hime
Kehadiran Rina-Hime dalam “Untuk Kita (ft. Rina-Hime)” menambah dimensi baru pada karakter lagu. Gaya vokalnya yang emosional dan kuat berpadu dengan karakter Nextanative yang enerjik, menciptakan lapisan harmoni yang mengisi ruang antara melodi dan emosi.
Secara produksi, Joanelune memberi ruang bagi kedua vokal untuk saling mengisi. Beberapa bagian disusun seolah dialog internal, sementara bagian lain dipadukan menjadi harmoni yang menandai puncak emosi. Pendekatan ini membuat “Untuk Kita (ft. Rina-Hime)” terasa padat namun tetap terarah, dengan struktur yang mudah diikuti baik pada pemutaran pertama maupun berikutnya.
Keunikan yang Membuat “Untuk Kita (ft. Rina-Hime)” Berbeda
Single ini bukan sekadar lagu patah hati — melainkan perpaduan yang kokoh antara kekuatan musikal dan kedalaman emosi.
Nilai Jual Utama
- Relatable — kisah cinta bertepuk sebelah tangan yang nyata dan dekat dengan dinamika hubungan anak muda.
- Enerjik — format pop punk membuat lagu tetap menghentak meski bercerita tentang kehilangan.
- Kolaborasi Unik — harmoni vokal Nextanative dan Rina-Hime menghadirkan tekstur suara baru yang kuat.
- Produksi Kelas Modern — garapan produser Joanelune memberi karakter terdengar tajam, jernih, dan modern.
Perpaduan elemen tersebut menjadikan “Untuk Kita (ft. Rina-Hime)” bukan hanya lagu untuk didengar, tetapi juga tempat pelarian emosional bagi pendengar yang pernah “terlalu tulus” pada orang yang salah.
Tentang Nextanative

Nextanative adalah grup idol lokal asal Jakarta yang aktif sejak 2019. Terkenal dengan energi panggung kuat, vokal berkarakter, dan kedekatan tema lagu dengan kehidupan anak muda, Nextanative terus memperluas eksplorasi musik mereka melalui rilisan orisinal dan kolaborasi lintas genre.
Tentang Rina-Hime

Rina-Hime adalah artis solo dengan ciri vokal khas yang sering memadukan gaya pop dan alternatif. Melalui kolaborasi dalam “Untuk Kita (ft. Rina-Hime)”, ia menunjukkan sisi emosional dan powerful yang memperkuat dinamika lagu.
Lirik Lagu NEXTAHIME – UNTUK KITA
VERSE 1
Sesak di dadaku menahan pilu
Lumpuhkan jiwa hingga sulit tuk terbangun
Teka-teki rahasia di balik bola mata indah
Yang kau sembunyikan dari diriku yang berharap padamu
PRE-CHORUS
Tak bisa kah kau melihat bahwaku menantimu
CHORUS 1
Kau membuat ku bertanya berkali-kali di benakku
Apa ku hanya sebatas sebuah permainan untukmu
Meski sakit yang kurasa aku kan terus bertahan
Hingga kelak nanti kau menyadariku
VERSE 2
Sempurna sifatmu, wajahmu, tawamu
Rasa cinta yang kau simpan
Tak menjadi millikku
Genggam pandangmu
Sadari aku
Yang setia disampingmu
CHORUS 2
Kau membuat ku bertanya berkali-kali di benakku
Apa ku hanya sebatas sebuah permainan untukmu
Meski sakit yang kurasa aku kan terus bertahan
Hingga kelak nanti kau menyadariku
Beri aku sedikit harapan
Untuk bisa memiliki dirimu
Beri aku sedikit harapan
Untuk kita
VERSE 3
Rayuanmu bagaikan ular yang berbisa
satu gigitan kau hancurkan sluruh dunia
Setelah kau dapatkan apa yang kau mau
Lupakan aku, seperti kau amnesia
Ku terikat dan tak bisa bergerak
Terjebak akan ilusi yang kau ciptakan
Dibawah sadar tak bisa ku kendalikan
Pantangku balik meski mati kan ada di depan
BRIDGE
Beri aku sedikit harapan
Untuk bisa memiliki dirimu
Beri aku sedikit harapan
Untuk kita
CHORUS 3
Kau membuat ku bertanya berkali-kali di benakku
Apa ku hanya sebatas sebuah permainan untukmu
Meski sakit yang kurasa aku kan terus bertahan
Hingga kelak nanti kau menyadariku
Beri aku sedikit harapan
Untuk bisa memiliki dirimu
Beri aku sedikit harapan
Untuk kita
Detail Emosi di Dalam Lirik
Lirik “Untuk Kita (ft. Rina-Hime)” bergerak dari rasa sesak dan lumpuh secara emosional menuju kesadaran bahwa hubungan yang dijalani penuh ketimpangan. Bagian awal menggambarkan tokoh utama yang menahan pilu hingga sulit bangkit, sementara tatapan dan sikap orang yang ia cintai menyembunyikan sesuatu yang tidak pernah benar-benar dijelaskan.
Pada bagian berikutnya, fokus beralih pada kekaguman terhadap sosok yang dicintai — sifat, wajah, dan tawa yang terlihat sempurna — tetapi rasa cinta itu tidak pernah berlabuh padanya. Kontras antara kekaguman dan kenyataan pahit inilah yang menajamkan nuansa patah hati dalam lagu.
Permintaan akan “sedikit harapan” menjadi inti emosional lagu. Alih-alih tuntutan besar, tokoh utama hanya ingin kesempatan untuk diakui dan dianggap berarti. Permohonan tersebut diulang dalam beberapa bagian lagu, membentuk benang merah yang mudah dikenali dan ikut dinyanyikan pendengar.
Segmen dengan nuansa rap memberikan lapisan ekspresif yang lebih tajam. Rayuan digambarkan seperti racun yang mampu menghancurkan dunia hanya dengan satu gigitan, menggambarkan betapa toksiknya situasi yang dihadapi. Di sini, ritme dan delivery vokal menjadi lebih agresif, sejalan dengan kesadaran bahwa tokoh utama terjebak dalam ilusi yang diciptakan orang yang ia cintai. Meski demikian, ia tetap terdorong untuk maju, menolak mundur meski luka sudah sedemikian dalam.





